nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan telah dibentuknya Tim Sapu bersih Pungli di Lingkup Kementerian Pertanian. "Tadi pagi saya telah tandatangani Pembentukan Tim Sapu Bersih Pungli", tegas Amran. 

Tim ini ada yang punya SK (tim terbuka) dan ada yang tidak punya SK (tim tertutup). Menteri mengingatkan para pejabat bahwa yang paling ditakuti harusnya adalah yang tidak pakai SK karena bisa jadi tidak dikenal tapi sudah siap menangkap yang salah karena melakukan pungli, tegas Menteri sambil melirik hadirin.

Dari 12 eselon I, Badan Karantina Pertanian sudah ada 146 yang telah mengalami demosi belum termasuk demosi 11 eselon I/direktorat lainnya. Dan

Pembentukan tim sergap ini juga bertujuan agar para pejabat dan pelaksana di Kementerian Pertanian benar - benar bekerja sesuai dengan aturan dan agar kepercayaan meningkat serta produktivitasnya tinggi sehingga apa yang dicapai selama ini akan semakin meningkat. Jadi dalam 2 tahun ini telah dilakukan penyegaran terhadap eselon 1 dan 2 dengan total 100 orang dengan harapan kinerja Kementan semakin baik seperti saat ini, kata Menteri

Baiknya kinerja Kementerian Pertanian ini diakui Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Menteri Perdangangan mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian untuk tidak melakukan impor beras tahun ini. Menurutnya, hal ini jadi sejarah baru Indonesia.

Kementan telah berhasil tingkatkan produksi tahun 2016, kita tidak ada impor beras. Ini cetak sejarah baru," ujar Enggartiasto di Gedung Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Apa yang dicapai, seperti 1)pasokan pangan cukup stabil dengan produksi pangan utamanya beras pada 2015 naik 6,64 persen, dan pada tahun 2016 naik 4,97 persen, meskipun dalam kondisi iklim ekstrim el nino dan la nina.Selama dua tahun tersebut produksi naik 8,3 juta ton setara Rp 38,5 triliun. 

2)Pada tahun 2016 tidak ada rekomendasi dan ijin impor beras premium, 3)hambatan distribusi dan permainan perdagangan dapat kita redam, dan 4) berdasarkan global food security index (GFSI) 2016 ketahanan pangan Indonesia meningkat terbesar di dunia dengan indeks 2,7 dan aspek ketersediaan pangan naik tinggi do peringkat 66.”Semua itu tidak dapat kita capai apabila kita bekerja biasa-biasa saja,” jelas Mentan

Berdasarkan angka ramalan II BPS dan Kementerian Pertanian, produksi padi 2016 sebanyak 79,14 juta ton GKG meningkat 3,74 juta ton atau 4,97 persen dibandingkan tahun 2015.Produksi jagung sebanyak 23,16 juta ton pipilan kering, meningkat 3,55 juta ton atau 18,11 persen dibandingkan tahun 2015.

Capain tersebut saya sampaikan adalah kerja keras kita dan apalagi ada tim satgas sapu bersih ini kita harapkan produktivitas kita semakin meningkat.(p/mk)